Pandangan Para Ahli dan Tokoh Islam
Sejarah bukan sekadar catatan masa lalu, tetapi cermin bagi perjalanan manusia. Dari sejarah, kita belajar mengenali jati diri, memahami arah kehidupan, dan mengambil pelajaran dari peristiwa yang telah terjadi. Baik para ahli umum maupun tokoh Islam sepakat bahwa mempelajari sejarah merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk tumbuh dan bijak dalam menghadapi masa depan.
1. Pandangan Para Ahli Umum tentang Pentingnya Belajar Sejarah
Beberapa pemikir besar dunia memberikan pandangan mendalam tentang arti penting sejarah:
George Santayana (filsuf Amerika) berkata,
Those who cannot remember the past are condemned to repeat it.”*(“Mereka yang tidak dapat mengingat masa lalu akan dikutuk untuk mengulanginya.”)
Ungkapan ini mengingatkan kita bahwa ketidaktahuan terhadap sejarah membuat manusia mudah jatuh pada kesalahan yang sama.
Arnold Toynbee, sejarawan Inggris, berpendapat bahwa peradaban tumbuh dan jatuh berdasarkan kemampuan manusia menghadapi tantangan sejarah. Baginya, sejarah adalah “laboratorium kehidupan” di mana manusia belajar dari keberhasilan dan kegagalan masa lalu.
Cicero, orator Romawi, mengatakan,
“History is the teacher of life.”* — *Historia magistra vitae est.*(“Sejarah adalah guru kehidupan.”)
Artinya, sejarah memberi pelajaran moral, politik, dan kemanusiaan yang tak ternilai untuk menuntun masa kini.
Dari pandangan para ahli tersebut, jelas bahwa sejarah bukan sekadar kisah masa silam, tetapi pedoman untuk memahami kehidupan dan menghindari kesalahan di masa depan.
2. Pandangan Tokoh Islam tentang Pentingnya Belajar Sejarah
Dalam Islam, sejarah (tārīkh) memiliki kedudukan yang sangat penting. Al-Qur’an sendiri banyak memuat kisah umat-umat terdahulu, bukan untuk sekadar diceritakan, tetapi untuk **diambil ibrahnya (pelajarannya)**.
Allah berfirman:
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَاب “Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal.” *(QS. Yusuf: 111)*
Ayat ini menunjukkan bahwa mempelajari sejarah adalah cara untuk memperdalam kebijaksanaan dan mengenali pola kehidupan manusia.
Beberapa tokoh Islam juga menekankan pentingnya sejarah:
Ibn Khaldun (w. 808 H), seorang sejarawan dan sosiolog Muslim, dalam *Muqaddimah*-nya menulis:
“Sejarah adalah catatan tentang masyarakat manusia, tentang peradaban dunia, dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu.”
Ia mengajarkan bahwa sejarah bukan hanya kisah, melainkan ilmu yang menganalisis sebab-sebab kemajuan dan kemunduran umat manusia.
Al-Ghazali juga menekankan pentingnya mengambil pelajaran dari kisah orang terdahulu. Menurut beliau, memahami perjalanan orang saleh dan tokoh-tokoh terdahulu dapat memperkuat iman dan membentuk akhlak mulia.
Imam Ali bin Abi Thalib r.a. pernah berkata:
“Aku tidak hidup di zaman orang-orang sebelumku, tetapi aku mempelajari kisah mereka hingga seolah-olah aku hidup bersama mereka.”
Ucapan ini menegaskan bahwa sejarah memperluas wawasan dan kebijaksanaan tanpa harus mengalami semuanya sendiri.
3. Makna dan Hikmah bagi Kita
Dari pandangan para ahli dan tokoh Islam di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar sejarah memiliki makna besar:
- Menumbuhkan kesadaran diri dan identitas, agar kita tahu dari mana asal kita dan ke mana arah yang benar.
- Menghindarkan kita dari kesalahan masa lalu karena sejarah memberi cermin atas akibat dari keputusan manusia.
- Menanamkan kebijaksanaan dan moralitas sebagaimana banyak kisah dalam Al-Qur’an yang menjadi pedoman hidup.
- Membangun rasa syukur dan motivasi karena kita belajar bahwa kemajuan umat selalu lahir dari kesungguhan dan pengorbanan generasi sebelumnya.
Penutup
Belajar sejarah adalah belajar menjadi manusia yang sadar dan bijak. Ia menuntun kita agar tidak terjebak dalam kesalahan yang sama, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap masa depan. Dalam pandangan Islam, sejarah bukan sekadar nostalgia, tetapi jalan untuk mengenal sunnatullah — hukum Allah yang berlaku atas perjalanan manusia dan peradaban.
Sebagaimana pesan Ibn Khaldun:
“Barang siapa tidak mengetahui apa yang terjadi sebelum kelahirannya, ia akan tetap menjadi anak kecil selama hidupnya
Ikuti Kaffah Media di Telegram
Dapatkan artikel dakwah, kajian, dan berita Islami terbaru langsung di ponsel Anda.
✦ Kaffah Media — Wawasan, Dakwah, Kajian, dan Berita Islami ✦